Tak Selalu Berbalas

Dalam interaksi sosial saat ini, muncul fenomena yang mungkin bukan hal baru, melainkan mulai semarak, yaitu saling mengucapkan selamat hari besar agama lain. Saat Idul Fitri maupun Idul Adha, sahabat dari rekan agama lain berbondong-bondong memberikan ucapan selamat. Ketika rekan-rekan agama lain sedang merayakan hari rayanya, tak sedikit sebagian dari umat Muslim yang bergantian memberikan selamat.

Continue reading

Jangan Dinilai dari Luar

Seorang wanita mengenakan gaun berwarna pudar menggandeng suaminya yang juga berpakaian sederhana dan usang. Mereka baru turun dari kereta api di Stasiun Boston. Malu-malu mereka berjalan menuju ruang Rektorat Universitas Harvard buat meminta janji temu. Sekretaris universitas mendapat kesan mereka orang udik. Tidak pantas berurusan dengan Harvard. Tidak layak berada di Cambridge.
Continue reading

Haji Macam Apa?

Ritual haji sudah berlangsung bertahun-tahun. Ratusan ribu hingga jutaan orang telah berbondong-bondong menunaikan salah satu kelengkapan agama ini. Jika kita lebih cermat mengamati, dalam pandangan saya pribadi, telah terjadi degradasi kualitas ibadah haji saat ini dibandingkan generasi sebelumnya.
Continue reading

Tak Hanya Mereka, Kami pun Mengajar!

Tersebutlah sekelompok orang, sepertinya lebih tepat disebut anak muda, yang punya ide yang tak biasa. Mungkin orang menyebutnya, gila! Mereka ingin mengajar anak SD di daerah pelosok Indonesia. Ya, jadi guru SD! Ide ini saja sudah gila! Kegilaan berikutnya adalah anak-anak muda ini bukan sembarang anak muda. Mereka adalah beberapa anak muda terbaik dari kampus-kampus besar di Indonesia, dengan prestasi yang juga di atas rata-rata.
Continue reading

Hanya Titipan

Jika seseorang menitipkan sesuatu kepada kita, kemudian dia ingin mengambilnya, bolehkah kita tak mengizinkannya? Bolehkah bersikukuh mempertahankannya seolah-olah telah berpindah kepemilikannya menjadi punya kita? Logika kita pasti mengatakan tak boleh demikian. Kalau titipan, ya harus siap dikembalikan. Kapanpun ia diminta.
Continue reading

Tuhan Maha Cinta

Terkadang hidup memang berat

Membuat kita hampir menyerah

Tapi, aku percaya Kau-lah pelindungku, penciptaku, dan hidupku

Sabarkan hatiku, kuatkan imanku

Berkahi aku dan keluargaku dengan rahmat-Mu

Tuhan, Kau-lah cintaku

[kutipan lirik dalam lagu Nidji, Tuhan Maha Cinta, soundtrack film Sang Pencerah]