Gempita piala AFF memang telah usai, seiring dengan peluit akhir partai Indonesia melawan Malaysia. Kita banyak belajar dari momen singkat tersebut. Paling tidak kita menyadari bahwa nasionalisme bangsa ini belum mati suri.
Continue reading
Category Archives: Diary
Tak Selalu Berbalas
Dalam interaksi sosial saat ini, muncul fenomena yang mungkin bukan hal baru, melainkan mulai semarak, yaitu saling mengucapkan selamat hari besar agama lain. Saat Idul Fitri maupun Idul Adha, sahabat dari rekan agama lain berbondong-bondong memberikan ucapan selamat. Ketika rekan-rekan agama lain sedang merayakan hari rayanya, tak sedikit sebagian dari umat Muslim yang bergantian memberikan selamat.
Jangan Dinilai dari Luar
Seorang wanita mengenakan gaun berwarna pudar menggandeng suaminya yang juga berpakaian sederhana dan usang. Mereka baru turun dari kereta api di Stasiun Boston. Malu-malu mereka berjalan menuju ruang Rektorat Universitas Harvard buat meminta janji temu. Sekretaris universitas mendapat kesan mereka orang udik. Tidak pantas berurusan dengan Harvard. Tidak layak berada di Cambridge.
Continue reading
Sekolah Kami Bernama Bimbel
Siswa pintar di sekolah unggulan banyak yang mengikuti bimbel.
Siswa jauh lebih akrab kepada tentor bimbel dibandingkan dengan guru.
Siswa lebih berani bertanya kepada tentor bimbel daripada guru.
Siswa bahkan tak segan meminta dikerjakan tugas ataupun pekerjaan rumahnya kepada para tentor.
Continue reading
Haji Macam Apa?
Ritual haji sudah berlangsung bertahun-tahun. Ratusan ribu hingga jutaan orang telah berbondong-bondong menunaikan salah satu kelengkapan agama ini. Jika kita lebih cermat mengamati, dalam pandangan saya pribadi, telah terjadi degradasi kualitas ibadah haji saat ini dibandingkan generasi sebelumnya.
Continue reading
Tak Hanya Mereka, Kami pun Mengajar!
Tersebutlah sekelompok orang, sepertinya lebih tepat disebut anak muda, yang punya ide yang tak biasa. Mungkin orang menyebutnya, gila! Mereka ingin mengajar anak SD di daerah pelosok Indonesia. Ya, jadi guru SD! Ide ini saja sudah gila! Kegilaan berikutnya adalah anak-anak muda ini bukan sembarang anak muda. Mereka adalah beberapa anak muda terbaik dari kampus-kampus besar di Indonesia, dengan prestasi yang juga di atas rata-rata.
Continue reading
Hanya Titipan
Jika seseorang menitipkan sesuatu kepada kita, kemudian dia ingin mengambilnya, bolehkah kita tak mengizinkannya? Bolehkah bersikukuh mempertahankannya seolah-olah telah berpindah kepemilikannya menjadi punya kita? Logika kita pasti mengatakan tak boleh demikian. Kalau titipan, ya harus siap dikembalikan. Kapanpun ia diminta.
Continue reading
Mencari di Luar
Suatu waktu, Abu Nawas kehilangan cincinnya. Kemudian, dia keluar rumah, mencari cincinnya. Dia cari di halaman belakang, halaman depan, kebun. Karena iba, tetangga yang melihat kemudian datang membantu.
Continue reading
Waspada dalam Gembira, Ceria dalam Berduka
Jika hidup ini dimonopoli oleh kegembiraan terus-menerus, hanya kejemuan yang akan kita temukan. Demikian halnya begitu kesengsaraan yang menimpa beruntun dan tak pernah henti, hidup seperti kutukan kesialan. Jadi, sebetulnya pergiliran gembira dan sedih memang menjadi keharusan dalam warna hidup.
Continue reading
Tuhan Maha Cinta
Terkadang hidup memang berat
Membuat kita hampir menyerah
Tapi, aku percaya Kau-lah pelindungku, penciptaku, dan hidupku
Sabarkan hatiku, kuatkan imanku
Berkahi aku dan keluargaku dengan rahmat-Mu
Tuhan, Kau-lah cintaku
[kutipan lirik dalam lagu Nidji, Tuhan Maha Cinta, soundtrack film Sang Pencerah]