Bismillahirrahmanirrahim. Saya akhirnya memutuskan salah satu bagian tersulit dalam hidup saya. Ini bukan keputusan sesaat atau spontan. Telah ada proses perenungan dan diskusi sebelum keputusan ini ditetapkan. Dan akhirnya, saya menyampaikan kepada orang tua, kerabat, guru, dan seluruh rekan bahwa saya secara resmi telah mengundurkan diri sebagai mahasiswa KAUST.
Category Archives: Tulisan
Gayus dan Birokrasi Kita
Gayus hanyalah kerikil dalam mata rantai birokrasi Indonesia. Tentu tak logis jika Gayus dianggap mewakili wajah pegawai birokrasi. Bahkan untuk mewakili pegawai Departemen Keuangan (Depkeu) pun masih tak layak. Orang ini, Gayus, adalah pegawai negeri bukan bergolongan tinggi, tetapi memiliki uang miliaran rupiah, mobil mewah bahkan rumah di kawasan elite. Tentu menjadi tanya besar bagi kita, darimana uang itu diperoleh.
Kontribusi dan Keikhlasan
Kontribusi itu berarti memberdayakan seluruh potensi yang kita miliki untuk semaksimal mungkin kebermanfaatan komunitas, masyarakat, atau dalam konteks yang lebih luas, umat ini…
Saya banyak menyaksikan dan membaca kisah-kisah inspiratif. Ada fragmen heroisme dari seorang suster, ada kesederhanaan para pemimpin, ada ketangguhan jiwa pengusaha, ada pula konsistensi dan kesabaran dari aktivis pejuang seni dan kebudayaan. Lantas, kita menempatkan mereka ini dalam bingkai orang-orang besar. Logikanya sederhana sebenarnya. Mereka telah melakukan sesuatu yang kita anggap luar biasa. Jauh melebihi ekspektasi dari logika rasional kita. Legitimasi itu kita berikan lewat rasa kagum, tepuk tangan, atau bisa pula dengan membagi kisahnya.
Pesan Ujian Nasional
Layaknya agenda rutin lain dalam keseharian kita, Ujian Nasional (UN) hakekatnya bukan sesuatu yang istimewa dalam sistem pendidikan kita. Sama seperti ketika kita mandi, berangkat kerja, sekolah, mengirim sms, pergi ke mall, atau juga membuka facebook. Yang membuatnya lantas berbeda adalah peserta dan implikasinya. Tiap tahun, yang mengikutinya hampir dipastikan berbeda. Jumlahnya tetap ribuan. Dan mereka menghuni di setiap kolong bernama sekolah.
Konser Angklung Kami
Melalui tulisan ini, saya ingin berbagi tentang petualangan saya dan teman-teman di kampus dalam dunia angklung. Kelompok angklung kami diundang untuk mengisi sesi penampilan di Festival Film Asia ke-3 di Jeddah. Acara ini digelar pada 17 Februari hingga 1 Maret 2010. Buat saya, ini pengalaman pertama ikut konser angklung di hadapan tamu internasional. Rombongan kami berjumlah 16 mahasiswa Indonesia dan 2 mahasiswa Meksiko. Kedua mahasiswa Meksiko ini bermain bass dan perkusi. Kami ingin menunjukkan bahwa bermain angklung tidak hanya milik orang Indonesia, tidak hanya bisa untuk memainkan lagu Indonesia.
Ekspedisi Saudi (bagian II)
Kami sangat puas dan menikmati sambutan keramahan Dammam, Khobar, dan Dhahran. Dan pada hari Sabtu, 9 Januari di awal pagi kami bersiap-siap untuk melanjutkan petualangan ke Bahrain. Kami berencana menggunakan bus karena jauh lebih murah dibandingkan menggunakan kendaraan sewaan. Dari informasi yang kami peroleh, untuk kendaraan sewaan bisa mencapai 200-an riyal untuk sekali perjalanan, dan untuk bus tidak lebih dari 60-an riyal. Karena kami tidak tahu jadwal bus, kami terlambat untuk memperoleh bus paling pagi hari itu. Akibatnya, kami terpaksa harus menunggu di terminal sampai 2 jam berikutnya. Namun, ternyata teman kami bersedia untuk mengantarkan kami ke pulau Marjan sambil menunggu bus.
KAUST dan Kebangkitan Ilmuwan Muslim
Tepat pada tanggal 23 September 2009, telah diresmikan sebuah universitas baru berskala internasional di Arab Saudi yang dihadiri oleh puluhan perwakilan negara dari berbagai penjuru dunia. Universitas megah ini bernama King Abdullah University of Science and Technology (KAUST). Terletak di dekat laut Merah, kota Thuwal, 80 km di sebelah utara kota Jeddah, KAUST menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dan memiliki laboratorium berkelas dunia di lahan seluas 36 km2. Di kompleks kampus juga tersedia berbagai fasilitas lainnya seperti apartemen dosen dan mahasiswa, tempat hiburan, restoran, kafe, supermarket, pom bensin serta fasilitas olahraga yang lengkap.
Kampus ini adalah realisasi terhadap visi jangka panjang raja Abdullah, raja Arab Saudi saat ini. Beliau ingin menciptakan “Baitul Hikmah” (House of Wisdom) baru. Baitul Hikmah adalah sebuah tempat yang berperan sebagai perpustakaan, pusat riset, dan biro penerjemah di Baghdad pada abad 9 s.d. 13 Hijriah. Dibangun atas kerja keras Harun Ar Rasyid dan Al Ma’mun, tempat itu telah menjadi motor kebangkitan intelektual muslim dan memberikan kontribusi yang sangat besar dalam dunia kedokteran, ilmu pelayaran, pertanian, dan astronomi.
Risalah Paris (part III)
Melanjutkan cerita di bagian sebelumnya, kami sudah sampai di stasiun metro. Cukup lengang saat itu, mungkin karena sudah malam, hampir jam 2. Setelah membeli tiket di mesin jual otomatis, kami langsung masuk ke peron. Baru duduk, tiba-tiba ada teriakan dari peron seberang. “Closed”, katanya. Hah?? Waduh, gimana nih?? Mana cuma tau pake kereta doang cara nyampenya. Setelah keluar, akhirnya terpikir untuk memakai taksi. Terpaksa kita jalan ke depan eiffel lagi, karena taksinya banyak ngumpul di situ. Udah coba nyetop di jalan, tapi taksinya gak mau pada minggir. Di depan eiffel, kami dapet nyetop satu taksi. Wah, ribet juga. Sopirnya gak bisa bahasa inggris ^_^ Hmm, akhirnya kami tunjukin aja lokasinya pake peta. Dan ternyata, tuh sopir gak mau. Gak tau deh alasannya. Tapi mungkin kejauhan kali ya. Di ujung selatan soalnya. Dan eiffel ada di hampir ujung barat.
Artikel Oktober 08
Ikhtilat Virtual
Tanpa bermaksud mensimplifikasikan, ikhtilat umumnya dipersepsikan dengan berkumpulnya laki-laki dan perempuan dalam satu tempat. Konteks ikhtilat yang digunakan di sini adalah dalam perspektif Islam. Tata bahasa tersebut digunakan untuk mendefinisikan salah satu dari sekian banyaknya aturan Islam tentang bab pergaulan antarlawan jenis.
Dalam Islam pergaulan antara laki-laki dan perempuan memang sangat diperhatikan. Aspek preventiflah yang menjadi landasan kuat perhatian tersebut. Telah jelas disebutkan di dalam kitab sucinya bahwa Islam melarang pemeluknya mendekati zina. Dan dari sekian banyak pintu masuk ke zina, pintu utamanya bernama pergaulan.
Artikel September 08
Mencari Pahlawan Muda Indonesia
Krisis bangsa saat ini memang telah menggurita. Krisis yang diawali dari terpaan badai ekonomi 10 tahun silam. Lantas disusul dengan tersingkapnya krisis politik, budaya, sosial, dan moral. Kita seharusnya tidak terbenam dalam keterpurukan dengan senantiasa mengutuk keberadaan permasalahan bangsa seperti yang terjadi saat ini. Krisis adalah takdir semua bangsa, sebagaimana perjalanan hidup manusia, adakalanya berada dalam kejayaan, dan suatu waktu ia terjatuh dalam keterpurukan.
Hal yang seharusnya kita khawatirkan adalah belum lahirnya sosok-sosok pahlawan dari berbagai krisis multidimensi itu. Krisis identitas bangsa ini 80 tahun silam jauh lebih berat. Namun, generasi saat itu berhasil mengilhami solusi identitas tersebut dengan lahirnya Sumpah Pemuda. Sebuah pernyataan kesepakatan yang menyingkirkan berbagai perbedaan dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa. Atau kita dapat merefleksikan diri pada momentum 10 November di Surabaya, saat fragmen semangat dan keberanian tersinergi dalam perjuangan mengangkat senjata.